MALANGISME - Tak
jauh berbeda dari tari Beskalan, tarian ini juga sering ditampilkan
untuk menyambut tamu penting. Berbeda dengan tari beskalan yang
berarti sebagai tarian ucapan selamat datang, tarian ini mempunyai
arti keterbukaan diri dan kesederhanaan. Tarian ini diungkapkan
dengan penuh kesederhaan dan lugas.
Tarian
ini juga mempunyai tujuan untuk menghargai dan menghormati para tamu
raja yang datang dalam hubungan bermasyarakat. Hal tersebut didasari
dengan prinsip bahwa tamu raja membawa nerkah bagi kota Malang.
Karena menurut cerita, konon tarian ini menggambarkan pertemuan
raja-raja jawa dengan nyi roro kidul.
Tari
bedaya terdiri dari sembilan orang penari yang lemah gemulai dan
memang bertemakans sejarah yang panjang. Ksembilan penari tersebut
juga mempunyai nama sendiri-sendiri, yaitu: Batak, Gulu, Dada,
Buncit, Endel Weton, Endel, Apit Wingking, Apit Ngajeng, dan Apit
Meneng.
Kesembilan
penari tersebut seperti bersatu dalam sebuah tubuh yang menghasilkan
gerakan gemulai yang penuh dengan makna. Makna yang berarti kota
Malang sangat menerima tamu agung tersebut dengan kesederhnaan dan
keterbukaan diri.
(Arlisa Kumala)
0 komentar:
Posting Komentar